Klinik Kesehatan Haji Siap Layani Jemaah
By Admin
nusakini.com--Jemaah haji Indonesia tiba di Makkah disambut cuaca panas yang berpotensi mengganggu kesehatan. Belajar dari Madinah, data Sistem Informasi dan Komunikasi Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) menunjukan, sampai hari ini sudah ada 10.138 jemaah yang menjalani rawat jalan, baik di kloter, sektor, maupun Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Disinggung soal kesiapan KKHI Daker Makkah, Kasi Kesehatan, dr. Melzan, menegaskan bahwa KKHI Makkah siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia. "Persiapan kita sudah 100% siap. Kita sudah dua kali gladi yang melibatkan seluruh petugas kita, termasuk Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) atau yang sering disebut temus," terang Melzan di kantor KKHI Makkah, Kamis (18/8).
Menurut Melzan, kesiapan layanan KKHI Makkah baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarana. Secara SDM, KKHI Daker Makkah diperkuat dengan: 99 tenaga kesehatan dan 52 orang TPK. Sedangkan di sektor terdapat 53 tenaga kesehatan dan 27 TPK.
Totalnya ada 241 orang di KKHI, terdiri dari: 18 dokter spesialis, antara lain: penyakit dalam, paru, saraf, jiwa, bedah, anestesi, jantung. Selain itu, terdapat 29 dokter umum, 1 dokter gigi, 18 sansur, 13 apoteker, 72 perawat, 2 tenaga gizi, 1 rekam medic, 2 petugas lapboratorium, 1 elektro medic, 1 petugas rongjen, serta 2 siskohatkes dan 2 tenaga administrasi.
Adapun terkait sarana prasarana, mencakup fasilitas rawat jalan dan rawat Inap. Untuk rawat jalan, KKHI dilengkapi ruang emergency, serta ruang obeservasi dan tindakan. Sedang untuk rawat inap terdapat ruang rapat inap laki-laki, perempuan, dan penderita masalah emosi dan perilaku. "Saat ini ada 144 bed plus 13 cadangan sehingga totalnya 157 bed, untuk laki-laki dan perempuan," ujarnya.
Sebagai bagian persiapan, tim KKHI juga telah menyiapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) ssuai standard layanan internasional sebagaimana diatur dalam ketentuan Arab Saudi, bahwa pelayanannya harus sesuai standard internasional.
"KKHI juga telah membentuk tim visitasi dan tim gerak cepat untuk melakukan pelayanan sampai ke kloter. Kita di KKHI tidak hanya menunggu jemaah sakit datang ke sini, tapi kita akan turun ke bawah menjaring sampai ke sektor," terang Melzan.
KKHI juga didukung Tim Promotif Preventif (TPP). Mereka bergerak ke kloter dan sektor untuk melakukan tindakan promotif dan preventif. Visitasi dilakukan agar rujukan yang dikeluarkan kloter atau sektor tidak terlambat jika memerlukan tindakan spesialistis. "Kita yang melakukan visitasi ke kloter-kloter yang dianggap bermasalah," tandasnya.
Senada dengan Melzan, Kasubsie KKHI, dr. Umar Said mengatakan, untuk memberikan layanan terbaik, tim Medis KKHI Makkah sudah melakukan orientasi ke KKHI Madinah. Orientasi ini dimaksudkan untuk melihat progress pasien di sana yang teryata mengalami lonjakan.
Untuk mengantisipasi hal ini, lanjut Umar, KKHI Makkah melakukan sejumlah langkah persiapan sebagai berikut:
a. Penguatan SDM, baik dokter spesialis, perawat, maupun TPK;
b. Peningkatan kapasitas tempat tidur dan tempat tidur cadangan;
c. Mengoptimalkan alat sarana kesehatan, termasuk obat-obatan;
d. Penguatan sektor berbasis data pasien risti. "Kita imbau semua dokter sektor agar membuat database jemaah risti lalu kita akan melakukan visitasi ke bawah dari KKHI ke sektor dan kloter," tandasnya. (p/ab)